Berita
-
MAKNA SINGGAH: “Pelatihan Produksi Ecoprint sebagai Produk Kreativitas Desa yang Profitabel menuju Desa Maju dan Sejahtera”
Badan Eksekutif Mahasiswa Kabinet Nawasena Periode 2022/2023 STKIP PGRI Pacitan Badan Eksekutif Mahasiswa STKIP PGRI Pacitan mengadakan kegiatan MAKNA SINGGAH (29/07/2023). Kegiatan tersebut berlangsung di Desa Ngromo Kecamatan Nawangan diikuti oleh ibu-ibu PKK Desa Ngromo Kecamatan Nawangan dan Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Kabinet Nawasena Periode 2022/2023 STKIP PGRI Pacitan. Dengan mengangkat tema kegiatan “Pelatihan Produksi Ecoprint sebagai Produk Kreativitas Desa yang Profitabel menuju Desa Maju dan Sejahtera”. Kegiatan makna singgah ini di inisiasi langsung oleh Menteri sosial BEM STKIP PGRI Pacitan. “Kegiatan yang pertama kali di laksanakan, Alhamdulillah peserta kegiatan ini sangat antusias, sangat tidak menyangka bahwa kami di sambut dengan begitu baik oleh Desa Ngromo. Semoga ini bukan…
-
SEJARAH BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) merupakan organisasi mahasiswa intra kampus yang memiliki peran penting sebagai lembaga eksekutif di tingkat pendidikan tinggi. Dipimpin oleh seorang Presiden Mahasiswa atau Ketua BEM, organisasi ini bertanggung jawab dalam melaksanakan program-program yang bermanfaat bagi mahasiswa. Pada awal pembentukan BEM, saat itu dikenal sebagai DEMA (Dewan Mahasiswa), fungsinya lebih menitikberatkan pada perwakilan mahasiswa dan menjadi wadah belajar politik sebagai student government. Namun, seiring berjalannya waktu, BEM telah mengalami perkembangan dan penyesuaian peran sesuai dengan perkembangan konteks perguruan tinggi dan tuntutan peran mahasiswa dalam masyarakat. Saat ini, BEM umumnya memiliki beberapa kementerian dan departemen atau bidang, yang masing-masing memiliki tanggung jawabnya sendiri dalam melaksanakan program-program yang berkaitan dengan…
-
BEM STKIP PGRI Pacitan Kajian Isu : Sistem Proporsional Tertutup, Mulai dari Celotehan Hingga Yayasan Penyalur ART
Suatu negara dengan cakupan wilayah yang begitu luas dan jumlah penduduk yang besar dengan sebaran yang berbeda-beda berdampak pada sistem politik negara tersebut. Apalagi dengan bentuk pemerintahan seragam yang dianut sebelumnya. Menciptakan pemerintahan yang kuat dan mewakili seluruh rakyat tentu tidak mudah. Selain itu, keinginan rakyat dalam bentuk keterwakilan di parlemen harus diakomodasi. Ketua KPU melontarkan gagasan penggunaan sistem proporsional tertutup pada Pemilihan Umum legislatif 2024 mendatang. Mengingat jabatan sentral yang dimilikinya, tentu terjadilah panen respon pro dan kontra atas lontaran tersebut. “sistem pemilu berkaitan langsung dengan penentuan nasib rakyat dalam memilih wakilnya di parlemen, sehingga rakyat harus mengetahui latar belakang dan pengalaman calon yang akan dipilih.” ujar Irma Sintia,…
-
Feminisme dalam Berbagai Sudut Pandang Mahasiswa
Rabu 28 Desember 2022 Menteri Luar Negeri BEM menyelenggarakan DIKSI (Diskusi Isu). Diksi merupakan program kerja rutin yang diselenggarakan setiap satu bulan sekalli. Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir anggota BEM dalam pembahasan yang luas. Pada kesempatan ini tema yang di angkat dalam diskusi adalah Feminisme. Feminisme merupakan gerakan yang di inisiasi guna menciptakan ksetaraan antara kaum laki laki dan perempuan. “Kita bisa mengatakan bahwa Feminisme merupakan sebuah bentuk dorongan untuk kaum perempuan agar bangkit dari keterpurukan” ujar Imam Khanani selaku wakil koordinator kementerian luar negeri sekaligus pemantik kegiatan Diksi. Dewasa ini perempuan masih terbelenggu oleh keterbatasan ruang gerak untuk mengekspresikan kebebasan dan potensi yang mereka miliki. Hal ini…
-
Rumuskan Jati diri & Pedoman Organisasi, BEM STKIP Gelar Musyawarah Besar Guna Mengesahkan AD/ART
Pacitan, 09 Februari 2022 bertempat di Aula STKIP PGRI Pacitan, Badan Eksekutif Mahasiswa STKIP PGRI Pacitan Kabinet Dewantara melaksanakan sidang pengesahan AD/ART yang bertajuk Musyawarah Besar BEM STKIP PGRI Pacitan. AD/ART (anggaran dasar/anggaran rumah tangga menjadi mutlak adanya di dalam suatu organisasi karena berguna sebagai pedoman dalam bergerak dan menjalankan berbagai program kerja selama mengabdi sebagai pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa STKIP PGRI Pacitan periode 2021-2022. Sidang AD/ART BEM STKIP PGRI Pacitan yang pertama dilaksanakan secara tatap muka langsung pada hari kamis, 03 Februari 2022 pukul 08.00-17.00 WIB di aula STKIP PGRI Pacitan. Sidang ini dihadiri pengurus aktif BEM serta demisioner BEM STKIP PGRI Pacitan periode 2019/2020. Sidang dipimpin oleh tiga…
-
BEM STKIP PGRI Pacitan Goes to School : LDKS OSIS SMK PGRI Donorojo
Pacitan, 30 Januari 2022. BEM STKIP PGRI Pacitan Dalam rangka Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa SMK PGRI Donorojo tahun 2022. Kali ini bekerja sama dengan BEM STKIP PGRI Pacitan. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari di gedung SMK PGRI Donorojo. LDKS merupakan kegiatan untuk pengurus baru OSIS yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Materi yang dibawakan tentang kepemimpinan, keorganisasian, kesekertariatan, public speaking, dan berfikir kritis. LDKS diikuti oleh 23 perserta yang telah terpilih menjadi pengurus OSIS SMK PGRI Donorojo tahun pelajaran 2022/2023. LDKS sendiri merupakan event tahunan untuk pengurus baru OSIS. Dimana pada kesempatan kali ini pihak sekolah merubah konsep, dimana awalnya pemateri adalah guru sekolah dan pada tahun 2022…
-
Wayah Srawung Sejarah, Kegiatan Makrab versi HMP Sejarah STKIP PGRI Pacitan
Jum’at-Sabtu, tanggal 24-25 Desember 2021. Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah (Uni Istoria) menyelenggarakan kegiatan Wayah Srawung dalam rangka Makrab dengan tema “Makempal Manunggal, Ngrumaketke Paseduluran”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keakraban mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah khususnya mahasiswa baru serta menggali potensi diri dalam mengapresiasi kesadaran berorganisasi. Pada hari pertama hari Jum’at, 24 Desember 2021 dilaksanakan kegiatan webinar dengan tema “Cerdas Bermedsos di Era Milenial”. Peserta dari kegiatan webinar ini yaitu seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Pacitan dan alumni. Dalam sambutan yang disampaikan oleh Bapak Mulyadi, M.Pd selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STKIP PGRI Pacitan, beliau menyampaikan bahwa tema yang diusung pada webinar ini sangat sesuai…
-
22 Desember, Imasind Gelar Webinar Peringatan Hari Ibu untuk Umum
Rabu, 22 Desember 2021, HMP IMASIND (Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia) gelar IMASINDNIAR dalam rangka peringatan Hari Ibu yang ke-93. Kegiatan ini terselenggara dengan baik dan lancar berkat koordinasi yang luar biasa. Sebelum terlaksana acara IMASINDNIAR, HMP IMASIND (Ikatan Mahasiswa Bahasa dan sastra Indonesia) membagikan hadiah kecil pada seluruh Ibu Dosen yang berada di STKIP PGRI PACITAN sebagai bentuk terimakasih karena bagi semua anggota IMASIND, peringatan Hari Ibu bukan sekedar peringatan semata, namun terselip nilai yang sakral bagi sosok ibu dan tentunya untuk para perempuan. Peringatan Hari Ibu kali ini juga menyentuh segala lini, karena kita ingat kembali bahwa tanpa adanya sosok ibu dan perempuan -perempuan hebat apa…
-
Sikapi Permendikbud Ristek Nomor 30 Tahun 2021 Mahasiswa Gelar Audiensi dengan Ketua STKIP PGRI Pacitan beserta Jajaran
Senin, 13 Desember 2021 – Mahasiswa STKIP PGRI Pacitan mengadakan audiensi terkait penerapan Permendikbud Ristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di lingkup Perguruan Tinggi bersama Ketua STKIP PGRI Pacitan dan jajaranya bertempat di Gedung H STKIP PGRI Pacitan. Berawal diterbitkannya Permendikbud Ristek Nomor 30 Tahun 2021 per tanggal 31 Agustus 2021 yang telah disahkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, belum adanya kejelasan tindakan ataupun sosialisasi dari pihak kampus menjadi poin penting diadakanya audiensi ini. Tujuan diadakannya audiensi ini adalah untuk meminta kejelasan tindakan dari pihak Perguruan tinggi terkait Permendikbud Ristek Nomor 30 Tahun 2021 yang telah disahkan. Audiensi dimulai pada pukul…
-
Kekerasan Seksual & Kesetaraan Gender : Refleksi Pendidikan Kita
Dalam lingkup institusi pendidikan, kampus menempati urutan paling banyak terjadi kekerasan seksual (27 persen), kemudian pesantren atau pendidikan berbasis islam sebanyak 19 persen. Tingkat SLTA sebanyak 7 persen, SMP, TK, SD dan SLB masing-masing 3 persen. Selain itu, lingkungan kampus menduduki area publik nomor 3 setelah jalanan dan alat transportasi dalam hal kerentanan kasus kekerasan seksual. Survei yang dilakukan Kementerian Pendidikan pada tahun 2020 menunjukkan sebanyak 77% dosen di Indonesia mengatakan bahwa kekerasan seksual pernah terjadi di kampus. Namun, 63% diantaranya tidak melaporkan kejadian karena khawatir terkena stigma. Kampus yang pada dasarnya berisikan kaum terpelajar justru menjadi tempat bagi predator seksual berbungkus intelektual. Suatu ironi yang saat ini…