Community Corner Mentri Luar Negeri BEM STKIP PGRI Pacitan Menggandeng Sahabat Penyu Pacitan
Penyu merupakan organisme ikonik hidup di perairan laut. Hal tersebut dikarenakan hanya ada 7 spesies penyu yang ada di dunia. Penyu merupakan reptil laut seperti kura-kura yang mampu menjelajah dunia dengan ke empat sirip kakinya. Indonesia menjadi salah satu habitat bertelur 6 penyu dari 7 penyu yang ada di dunia. Hal tersebut karena perairan Indonesia menjadi rute perpindahan (migrasi) Penyu Laut di persimpangan Samudera Pasifik dan Hindia. Semua jenis penyu laut di Indonesia telah dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomer 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Ini berarti segala bentuk perdagangan penyu baik dalam keadaan hidup, mati maupun bagian tubuhnya itu dilarang. Di Pacitan sendiri ada sebuah komunitas yang bergerak di bidang konservasi dan perlindungan penyu yaitu Komunitas Sahabat Penyu yang terletak di Pantai Pancer Door.
Bangunan konservasi penyu yang ditempati oleh sahabat penyu berdiri sejak Agustus tahun 2021. Ini merupakan capaian dari proses yang panjang kurang lebih 6 tahun. Aktivitas yang dilaksanakan komunitas penyu salah satunya yaitu patroli telur penyu yang saat ini terancam oleh predator alami (abrasi, binatang) dan non alami (manusia).
Komunitas sahabat penyu resmi dirilis oleh badan hukum sejak tahun 2020. Menurut mas Cubo selain menjaga ekosistem komunitas ini juga untuk melestarikan penyu agar biota ini tidak hanya tinggal gambar dan bisa di nikmati oleh anak cucu nanti.
“Sahabat penyu hadir, tidak menentang program pariwisata namun menjaga jalannya ekosistem.” Tegas mas Cubo.
Namun sayang pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan sudah banayak terjadi, dan ini mempengaruhi tumbuhan pandan yang merupakan tanaman efektif untuk menahan ombak dan angin. Pandan sebagai tempat untuk penyu bertelur ternyata memiliki waktu yang lama untuk tumbuh untuk mencapai ukuran 3 meter dibutuhkan waktu 80 tahun. Salah satunya yaitu jogging track di Pantai Pancer yang merusak ekosistem. Karena di bangun kurang dari 200 meter dari pasang tertinggi laut.
Dalam ekosistem, antar komponen saling berkaitan satu dengan yang lain hilang maka akan berantakan. Seperti halnya laut yang tanaman endemiknya adalah pandan. Pandan merupakan rekam magnetik bumi dari penyu. Pandan adalah identiknya tumbuhan pesisir, maka secara insting tukik setelah menetas horizontal merekam merekkam sekeliling dan hal yang menandakan wilayah pesisir adalah tanaman pandan itu sendiri. Setelah dewasa mereka kembali bertelur di tempat yang ada di ingatannya.
Penyu merupakan hewan yang mampu bertahan hidup hingga 315 tahun, namun baru dapat bertelur sekitar 30-40 tahun dengan dibuahi oleh 6 pejantan.
Ketika kita peduli tentang penyu, secara otomatis kita juga harus memperhatikan ekosistem yang lain. Kelestarian diciptakan bukan untuk diperdebatkan. Kata Yusuf Mukib
“Kalau bicara tentang penyu memang tidak ada habisnya, tidak seperti yang diperkirakan, perlu sabar, perlu gila, pakai hati tidak pada perhitungan otak, penyu juga hewan yang sabar dibalik mati, kelamaan di darat mati, kelamaan di laut juga mati. Jadi Intinya sabarlah dengan hidup dan bersyukurlah dengan hidup.” Terang Cubo
(Ditulis oleh : Dewi Maya Lutfiani)