BEM STKIP PGRI Pacitan Goes to School : LDKS OSIS SMK PGRI Donorojo
Pacitan, 30 Januari 2022. BEM STKIP PGRI Pacitan Dalam rangka Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa SMK PGRI Donorojo tahun 2022. Kali ini bekerja sama dengan BEM STKIP PGRI Pacitan.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari di gedung SMK PGRI Donorojo. LDKS merupakan kegiatan untuk pengurus baru OSIS yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Materi yang dibawakan tentang kepemimpinan, keorganisasian, kesekertariatan, public speaking, dan berfikir kritis. LDKS diikuti oleh 23 perserta yang telah terpilih menjadi pengurus OSIS SMK PGRI Donorojo tahun pelajaran 2022/2023.
LDKS sendiri merupakan event tahunan untuk pengurus baru OSIS. Dimana pada kesempatan kali ini pihak sekolah merubah konsep, dimana awalnya pemateri adalah guru sekolah dan pada tahun 2022 ini berkolaborasi dengan mahasiswa. Tutur bapak Jemi selaku kepala sekolah bahwasannya, “Tutor sebaya memungkinkan interaksi antara pemateri dan siswa lebih aktif dibadingkan dengan tutor yang rentang umurnya lebih jauh dari siswa. Diharapkan agar setiap anggota OSIS mampu mengimplementasikan hasil yang didapat dari LDKS tersebut ke dalam program kerja yang telah mereka susun”.
Kegiatan di hari pertama, pembekalan lima materi. Penyampaian materi menggunakan metode ceramah temen-temen dan ditambahkan sesi bermain game tentang materi yang dibawakan, FGD, dan praktek langsung di setiap materinya. Pada hari kedua, acara baksos dan outbond yang merupakan penutup acara LDKS sekaligus pemantapan materi kembali untuk anggota-anggota pengurus baru OSIS SMK PGRI Donorojo. “Sebuah kebanggaan bagi teman-teman BEM STKIP PGRI Pacitan bisa membagikan ilmunya kepada teman-teman OSIS. Kami berharap dari adanya kegiatan dapat menjadi titik awal dari lahirnya pengurus baru yang kreatif dan inovatif dalam melaksanakan program kerja. BEM STKIP PGRI Pacitan berterimakasih karena ini juga menjadi kesempatan untuk belajar dan mengasah keilmuan kami”. Yusuf Mukib, selaku Presiden BEM STKIP PGRI Pacitan.
Bapak Jemi menegaskan dalam penutupan kegiatan “Jangan diperbudak organisasi, tapi perbudaklah organisasi”. Organisasi dimana sebagai tempat untuk mengupgrade kemampuan malah sering kali menjadi beban karena perintah-perintah. Maka, diperlukanlah perubahan pola berpikir dalam berorganisasi.